Kisah Satu Karung Mangga PeKaEs

 Kisah Satu Karung Mangga PeKaEs

Malam itu mati lampu, hanya cahaya handpone yang menerangi sekeliling ku.. kukenakan Kaoskaki hendak pulang dan ummi masih setia menerangiku dg cahaya hp. 

"teh Bade nyandak buah?", suaranya yang khas seperti biasa selalu menawarkan apa saja yang ada."tadi Aya nu ngirim sakarung sareng cau saturuy, ku ummi dikeresekan kanggo bagi2keneun waktos kampanye, eta Aya keneh sesa sakeresek"

Begitulah.  Dari dulu begitu.. apa yang ada dibekalkan. bukannya tidak mau, tapi saya ngga mau ribet bawa mangga nya.. dan kebetulan di rumah beberapa orang ada yang mengirim mangga jadi kutolak dengan halus.  

"teu kenging teuing mi, kaleresan di bumi Aya keneh buah mangga". Jawabku pada Ummi Wahid sapaannya, yang sekarang suami nya caleg no. 2 dari PKS dapil Banjar-Purwaharja, KH. Asep Ibrahim namanya. 

Itulah keberkahan yang sering kutemukan saat bersilaturrahmi.. ada saja kisah hikmah keajaiban Alloh untuk menolong prajuritnya, mereka bilang, caleg PKS fakir, caleg PKS mah miskin ngga kaya caleg lain. Biarkan saja mereka berkata seperti itu. Tapi kita punya Alloh yang maha kaya.. uang tidak ada, tapi mangga sekarung dan pisang 'saturuy' mah gratis dari Alloh lewat orang-orang baik. 

Masyaalloh.. 

#COBLOSPKS 

#PKSMENANG

#AMINMENANG

#MENUJUPERUBAHAN

Posting Komentar untuk " Kisah Satu Karung Mangga PeKaEs"